Aku baik-baik saja. Cuma aku mau menahan pikiran-pikiran. Supaya tidak beremosi. Beremosi itu mubazir. Buatku.
Aku baik-baik saja. Malah aku tidak memikirkan apapun. Kupilih tidak mau. Daripada nanti kenapa-apa.
Aku tidak berpikir apa-apa. Sungguhan. Soal kenapa, karena aku defensif. Maunya menutup hati. Cepat-cepat. Biar tidak kecewa besok-besok. Gara-gara sakit hati. Karena tidak semua yang kumaui itu baik. Buatku.
Malah kadang aku merasa menyepi di dalam. Biasanya hatiku bergemuruh. Biasanya pikiranku ribut. Tapi kali ini tenang. Aku jadi biasa berbicara. Dengan batin. Karena hati dan pikiran, kalau dibuai terlalu bebas, melunjak.
Berbahaya.
0 komentar:
Posting Komentar