Ada kalanya ketika orang mendengarkan musik dari era tertentu atau dengan suasana tertentu, orang merasa seperti berpindah dimensi.
— c.ocarina.dewi (@conitaoca) January 27, 2014
Seperti suasana pikiran dan hati berubah menyesuaikan suasana lagu.
— c.ocarina.dewi (@conitaoca) January 27, 2014
Seperti ada seseorang yang mendengarkan upbeat jazz ala tahun 1920, kemudian dia merasa berada di tengah2 fenomena Roaring Twenties.
— c.ocarina.dewi (@conitaoca) January 27, 2014
Menyusuri jalanan Los Angeles tahun 1920; ada bau asap rokok di sudut sana, bunyi mesin automobil berderu, terompet ditiup dari atas balkon.
— c.ocarina.dewi (@conitaoca) January 27, 2014
Bisik-bisik politik. Pedagang-pedangang ilegal. Gadis-gadis flapper memarkir korsetnya. Pintu bar terbuka setengah, sayup2 terdengar musik.
— c.ocarina.dewi (@conitaoca) January 27, 2014
Yang aku mau katakan adalah, plis, aku nggak punya kenangan dari tahun 1920, lahir saja belum. Tapi bisa membayangkan keadaannya.
— c.ocarina.dewi (@conitaoca) January 27, 2014
Tidak lepas dari pengetahuan umum mengenai musik tertentu dan eranya sih. Tapi, mengerti maksudnya 'kan?
— c.ocarina.dewi (@conitaoca) January 27, 2014
Terkadang yang membuat cara orang mengapresiasi musik berbeda-beda itu daya imajinasi dan pengetahuan seseorang itu sendiri.
— c.ocarina.dewi (@conitaoca) January 27, 2014
0 komentar:
Posting Komentar