Pages

Menangis

Aku sudah tidak mau menangis lagi di depan kamu.

Mengapa sih menangis itu selalu diidentikkan dengan menjadi lemah? Depresi? Stres?

Yang aku tahu menangis itu bentuk marah yang paling positif. Yang aku tahu ketika kamu menangis,kamu menunjukkan ekspresimu tanpa menyakiti pihak lain. Dan jika ada orang lain merasa tersakiti ketika kamu melakukan hal itu (merasa terganggu, sakit, atau prihatin), oh, itu cuma prasangka mereka saja yang peduli.

Makanya aku katakan tidak semua orang menangis itu lemah. Aku sendiri merasa diriku jarang, bisa jadi "sangat" jarang, menangis karena bersedih. Menangis yang sering aku lakukan ada dua: 1. Menangis karena adegan fiksi yang aku lihat/baca/dengar, 2. Menangis karena ingin mengekspresikan emosi yang berkecamuk.

Malah lebih mirip orang marah, eh. Tapi sudah kukatakan di atas kan, ini bentuk yang positif.

Lagi makanya kukatakan aku berusaha tidak menangis di depanmu lagi. Karena jika aku melakukan hal itu maka prasangkamu akan mengira aku sedang cengeng atau minta diibai. Nah, aku baru saja menemukan alasan untuk tidak mengumbar-umbar air mata sembarangan.

Oh, dan pernahkah kamu mendengarkan lagunya Tulus yang berjudul "Bunga Tidur"? Kukira kesimpulan kecamuk kata kali ini bisa disimpulkan kalimat terakhir dari liriknya ....

0 komentar:

Posting Komentar