Pernah dengar 'kan ungkapan "orang tua mengomel itu tandanya sayang"?
Dulu aku sempat tidak percaya, tapi belakangan aku merasakan hal seperti itu. Walaupun bukan dalam konteks hubungan orang tua dan anak, tapi lebih kepada rasa peduli itu sendiri secara global.
Belakangan ini aku berubah menjadi orang yang tidak peka (hehe). Tidak terlalu sentimen, tidak mau repot, yang simpel-simpel saja lah. Aku baru bereaksi terhadap sesuatu kalau aku menyukai hal tersebut atau kalau aku peduli terhadap hal tersebut.
Dan baru terasa belakangan ini, bedanya reaksi terhadap apa yang aku pedulikan dan apa yang tidak aku pedulikan. Parameter kepedulianku bisa dilihat dari seberapa besar reaksiku atau pengaruhku terhadap suatu isu.
Semakin peduli, semakin sering aku mengingatkan, mencari informasi, mengomeli, semakin terlihat kepeduliannya lah.
Semakin aku tidak peduli kepada sesuatu, mau sesuatu itu jungkir balik, putar-putar, menggelinjang (?), aku biarkan saja. Semakin tidak peduli, semakin abai. Semakin tidak peduli, semakin menarik diri. Semakin tidak peduli, semakin aku merasa kepedulianku tidak penting buat sesuatu/isu tersebut.
Semudah itu melihat apakah suatu isu penting atau tidak buatku.
Bukannya sudah kurang kepedulian, hanya tidak mau repot-repot memikirkan yang bukan kapasitasku urun berpikir. Dilakukan sedikit saja boleh, terlalu sentimen membuatmu lelah sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar