H-2
Hujan turun diagonal
Tiupannya kresendo
Lalu dekresendo
Anginnya putih
Padahal ... angin itu tidak berwarna?
Semuanya putih.
Kencang bertiup
Gigih berhembus
Di dalam angkot terasa
Bergoyang-goyang
Umbul-umbul meliuk-liuk
Koyak satu persatu
Dahan kayu seperti busa
Terbang runtuh jadi potongan
Berlomba-lomba mencari perlindungan
Manusia memang begitu.
Tapi dengar guruh bergemuruh
Kilat berpendar mengilap
Takluk pula kita ini
Hujan sore-sore kutinggal tertidur
Saat aku bangun, sudah biru kembali
Langit
Tuhan, biar hujan turun hari ini saja. Jangan lagi nanti-nanti.
H-1
Hujan turun vertikal
Di tanah menggenang-genang
Air
Merendam kaki-kaki
Terdengar
Langit sedang mencambuki bumi
Dengan petir
Sebentar lagi hendak ganti musim
Saudaraku di bumi sebelah lain
Saudaraku, kita sama-sama bertemu hujan
Tapi milikku tidak sedingin milikmu
Tidak pula di udara jadi mengapung jadi es
Basah sini,
Basah semua
Hujan sore-sore kutinggal berpikir
Baru waktu aku terbangun di kenyataan, tidak ada lagi tetes yang jatuh dari langit
Tuhan, kami tidak benci hujanmu
Hari ini turunkan berguyur hujan
Tapi besok sore kami mohon jadikan langit ini biru
Atau ditunda hingga lusa
Kami mau Ya Tuhan,
Kami mau langit kami biru.
Untuk besok.
.
- Ya Allah, H-1 Nouveau!
0 komentar:
Posting Komentar