Terkadang aku merenung
Betapa hitam dan putih itu tercenung
Seandainya dunia ini bersekat;
Hitam bersama hitam
Putih bersama putih
Sehingga abu-abu itu tak pernah teradu
Kita ini bukan hitam-putih bersimpul
Kita ini abu-abu, tapi tak sama kelabu
Aku ini abu-abu,
Kau itu abu-abu
Mencari lazuardi biru
Dan abu-abu tak menjadikan dewasa seorang aku
Dan aku membenci pancaroba kelabu,
Yang memanggilku, sungguh
Kembali tergugu, aku
Seolah selama ini aku menunggu
Terbangun aku sampai terpaku
Bahwa lamat telah aku terpancung
Dari asa sampai terseguk
Terseok-seok aku tumbuh
Padahal aku cuma ingin terduduk
Diam, lalu menghentikan waktu
Agar aku tak ingin ke masa lalu
Karena pengecut ini tak mampu maju
.... Sesungguhnya aku malu
Kepada waktu, aku malu,
Lagi, usah aku tersedu
Karena hitam dan putih kini berdebu
Debu berderu, semua abu-abu
Aku tahu,
Hitam dan putih itu murni tak baku
Dan bersama-sama berklaim betul
Dan kau dan aku sibuk saja menjadi betul
Padahal selama ini kita selalu abu-abu
Salah ataukah betul,
Siapa di antara kita yang tahu?

0 komentar:
Posting Komentar